Hai sobat, kali ini saya akan memberi informasi tentang karya dan peninggalan sunan kudus, ini dia informasi nya:
Kebesaran sunan kudus tidak hanya sekedar di medan laga sebagai senopati di kesultanan demak bintaro, tetapi kepekaannya yang tinggi dalam oleh rasa (pangrasa) layaknya sang pujangga sehingga menghasilkan buah karya sastra yang bernilai tinggi. Diantara karya sastranya yang terkenal adalah tembang mijil dan maskumambang. Namun sayang teks hasil karyanya tersebut sampai sekarang penulis belum berhasil menemukannya sehingga muatan nilai yang terkandung di dalam belum bisa diketahui secara pasti.
Sunan kudus juga kreatif dalam
mengubah cerita-cerita yang menggugah terutama yang bermuatan ketauhidan. Dalam
suatu cerita rakyat yang tersebar di masyarakat kudus dan sekitarnya, sunan
kudus menggunakan srategi budaya dalam mengumpulkan orang di sekitar masjid.
Maka ketika masyarakat kudus saat itu dikenal lekat dengan budaya hindu yang
sangat menghargai sapi, maka hal ini justru dimanfaatkan oleh sunan kudus dalam
memobilisasi masa dengan mengikatkannya di sekitar menara kudus.
Namun sapi tersebut oleh sunan
kudus, keberadaannya bukan untuk dianggap sebagai makhluk yang suci, yang patut
disembah; tetapi alasan sunan kudus merasa bahwa beliau pernah sutu ketika
sedang kehausan dan pada saat yang sama mendapatkan air susu dari seekor sapi
(lembu). Sehigga penghormatan sunan kudus kepada sapi bukan semata-mata karena
sapi itu suci, tetapi hanya sebagai bentuk kesalehan terhadap sesama makhluk Tuhan.
Bahkan dengan lingkungan hidup termasuk alam semsta, manusia juga harus
salingmenjaga dan berprilaku baik, tidak boleh berbuat kerusakan dimuka bumi.
Dengan cara seperti itu antara lain kanjeng sunan kudus memberikan
cerita-cerita menarik yang sarat dengan pesan moral dan pelurusan akidah
sehingga secara bertahap akhirnya banyak orang tertarik dengan ajaran suna
kudus.
Pada masa perjuangan sunan kudus
juga meninggalkan bangunan monumental masjid Al Aqsha dan Menara Kudus yang begitu
artistik dan menakjubkan. Bahkan Menara Kudus ini menjadi land
mark (identitas)
dari kota Kudus. Menara Kudus dan masjid Kuno peninggalan Sunan Kudus inilah
yang hingga sekarang menjadi andalan pariwisata kota Kudus. Maka dalam
publikasi Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus, secara eksplisit dijelaskan:
“Daya
tarik utama yang perlu anda lihat jika anda berkunjung ke Kudus adalah
peninggalan bangunan lama dalam bentuk menara dan bangunan kuno di masa XV.
Selain itu anda juga dapat mengunjungi peninggalan sejarah yang mampu membawa
angan-angan semasa kejayaan islam di jawa serta menulusuri sejarah masuknya
agama Islam ke Jawa Tengah”.
Selain itu Sunan Kudus juga
meninggalkan pusaka keris yang diberi nama Ciptaka atau Cintaka
yang mengandung arti
bahwa barangsiapa dicipta maka akan terwujid, barang siapa dicinta maka akan
datang. Keris ini setiap bulan suro (muharram) menjelang buka luwur Sunan kudus, dicucikan oleh
sesepuh dengan suatu proses ritual tertentu yang disebut dengan ritual
jamas. Karena keris
yang dijamas bukan sembarang keris,tetapi yang empunya adalah kanjeng Sunan
Kudus yang keris tersebut dianggap memiliki kekuatan magis, maka penjamasan
dilakukan dengan cara khusus dan dilakukan oleh orang-orang terpilih.
Dalam
proses ritual jamas
antara lain memperhatiakn hal-hal sebagai berikut:
1.
Penjemasan dilakukan pada hari Senin atau Kamis
pertama setelah hari Tasyri’ (3 hari setelah hari raya Idul Adha).
2.
Tata cara penjamasan sebagaimana penjemasan adalah
air rendaman merang, ketan hitam dan pejemurannya juga di atas merang ketan
hitam pula.
3.
Sesuai penjamasan, diadakan suguhan (bancaan) jadah
pasar.
Kekhususan lain yang dilakukan
dalam penjamasan, adalah:
1.
Penjemasan adalah seorang ahli tertentu yang diberi
rekomendasi Kyai/sesepuh.
2.
Proses penjemasan diawali dengan ziarah ke makam
sunan kudus,yang ikut menyaksikannya.
3.
Sesuai penjemasan dibacakan tahlil, ayat suci Al
Qur’an dan do’a.
Yang menarik dari
penglaman yang ada dalam setiap kali waktu penjamasan, cuaca biasanya timbreng,
tidak terlalu panas, juga tidak hujan, sebagian meyakini hal tersebut sebagai
reaksi kekuatan magis dari pusaka keris tersebut.
gak paham
BalasHapus